Presiden Joko Widodo ketika menjamu Prabowo Subianto di Istana |
Baik Jokowi dan Prabowo sudah mengantongi 'tiket' maju ke Pilpres 2019. Keduanya sama-sama telah mendapatkan dukungan di atas ambang batas pencapresan yakni 20 persen kursi di parlemen, sesuai Undang-undang Pemilu yang baru disahkan DPR pada Jumat dini hari pekan lalu
Jokowi mendapatkan dukungan dari Golkar (16,25% kursi di DPR), NasDem (6,25% kursi) dan PPP (6,96%). Gabungan perolehan kursi DPR ketiga partai itu sebesar 29,46 persen.
Adapun Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Gerindra (13,04% kursi di DPR) dan PKS (7,14%). Total perolehan kursi dua partai ini di DPR adalah sebesar 20,18% kursi di DPR. - Agen Judi Bola Online
Peneliti CSIS Arya Fernandes mengatakan melihat peta dukungan sementara itu, peluang Jokowi kembali bertarung di Pilpres melawan Prabowo cukup besar. Tentunya jika Gerindra bisa memastikan bahwa PKS mendukung Prabowo.
"Jika Gerindra bisa memastikan dukungan PKS, maka peluang Jokowi lawan Prabowo di Pilpres 2019 cukup besar," kata Arya saat berbincang dengan detikcom, Minggu malam (23/7/2017).
Soal dukungan PKS ke Prabowo tersebut, Waketum Gerindra Fadli Zon memberikan penjelasan. Dia memang belum menyebutkan kepastian bahwa PKS akan berkoalisi di Pilpres 2019.
Namun sejak Pilpres 2014 lalu hingga sekarang, kata Fadli, Gerindra dan PKS sudah terjalin dalam sejumlah kerja sama. Misalnya di Pilkada DKI. Bukan tidak mungkin koalisi itu akan terjalin ke Pilpres 2019. Agen Poker Online
"Ini kan masih lama. Mungkin tahun depan (ada kepastian)," kata Fadli.
"Insyaallah Pak Prabowo siap maju Pilpres 2019," tambah Fadli.
0 comments