Agen Capsa Online, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali catatkan penguatan selama sepekan. Saham bank dan industri dasar menopang penguatan IHSG.
Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu (4/11/2017), IHSG naik 1,07 persen dari 5.975 pada 27 Oktober 2017 menjadi 6.039 pada 3 November 2017. Penguatan IHSG didorong saham-saham masuk LQ45 naik 2,07 persen.
"Sektor saham bank dan industri dasar mendorong saham-saham indeks LQ45," tulis Ashmore.
Akan tetapi, investor asing masih catatkan aksi jual senilai US$ 320 juta. Di pasar obligasi atau surat utang ikuti penguatan IHSG. Obligasi naik 0,91 persen usai terjadi aksi jual dalam lima pekan. Surat utang pemerintah bertenor 10 tahun turun 20 basis poin menjadi 6,6 persen.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi 13.498. Investor asing masih melakukan aksi jual US$ 690 juta di pasar obligasi.
Reformasi pajak Amerika Serikat (AS) masih menjadi perhatian pasar. Pada Kamis 2 November 2017, Gedung Putih mengumumkan Undang-Undang (UU) Pemotongan Pajak. Dalam UU itu akan mengatur mengenai pemangkasan tarif pajak perusahaan.
Sentimen lainnya yang pengaruhi pasar yaitu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memilih Jerome Powell sebagai pimpinan the Federal Reserve atau bank sentral AS menggantikan Janet Yellen. Penggantian pimpinan the Federal Reserve itu mengingat masa jabatan Yellen yang akan berakhir pada 2018.
Powell diperkirakan melanjutkan kebijakan moneter yang sudah dilakukan Yellen. Suku bunga bank sentral AS akan naik secara bertahap dan mengurangi neraca keuangan.
Dari Eropa, bank sentral Inggris untuk pertama kali dalam 10 tahun menaikkan suku bunga. Bank sentral Inggris menaikkan suku bunga dari 0,25 persen menjadi 0,5 persen. Ini kenaikan suku bunga pertama kali sejak Juli 2007. Kenaikan suku bunga diperkirakan lebih dari dua kali dalam lebih dari tiga tahun. Hal itu berdasarkan pimpinan bank sentral Inggris Mark Carney.
Sementara itu, rilis data ekonomi China juga bayangi pasar keuangan. Indeks markit services purchasing managers (PMI) naik menjadi 51,2 pada Oktober. Kenaikan indeks PMI itu sedikit dari level terendah dalam 21 bulan pada September.
Aktivitas sedikit meningkat di sektor jasa China pada Oktober. Namun pertumbuhan tetap rendah. Pertumbuhan ekonomi China masih diharapkan dapat mencapai target 6,5 persen.
Sentimen dari domestik juga berasal dari data ekonomi. Indonesia mencatatkan inflasi Oktober 0,01 persen. Secara year to date menjadi 3,58 persen. Data inflasi itu menunjukkan harga masih terkendali.
- Agen Betting Online
Dalam laporan Goldman, Indonesia mungkin akan masuk indeks Bloomberg Global Aggregate dengan bobot 0,23 persen. Penyertaan obligasi ini bisa menambah arus dana investor asing masuk ke Indonesia senilai US$ 4 miliar-US$ 5 miliar pada 2018.
Jika investor asing masuk, Indonesia akan memiliki pasar dengan imbal hasil tertinggi keempat. Kemungkinan pengumuman masuknya Indonesia pada indeks itu pada Januari 2018.
Lalu apa yang dicermati ke depan?
Sejumlah perusahaan merilis kinerja keuangan hingga akhir September 2017. Menurut Ashmore, kekhawatiran terhadap ekonomi melambat belum terbukti. Ini ditunjukkan dari sebagian besar kinerja keuangan perusahaan sesuai bahkan di atas harapan konsensus analis.
Hasil kinerja keuangan perusahaan melewati harapan mencapai 67 persen hingga akhir kuartal III 2017 dibandingkan semester I 2017 sebesar 54 persen. Ashmore melihat untuk menaikkan sektor tambang dan infrastruktur. Sedangkan sektor ritel.
0 comments