Saturday, November 25, 2017

Kisah Nenek Sebatang Kara dan Bantuan Jokowi-Ahok


Nenek Mimi tinggal di Rusunawa Pekasih, Jakarta Barat.

Dunia Berita 365, Jakarta - Tangan-tangan keriput Siti Bunga Rustanty cekatan melipat kardus karton untuk kotak kue. Beberapa yang sudah terlipat ditumpuk di sejumlah sudut rumahnya.

Perempuan berusia 72 tahun ini tinggal sebatang kara di petak rusun nomor 210, Blok B, Rusunawa Pekasih, Jakarta Barat.

"Ini satu karung Rp 5.000. Isinya 2.000 lembar (lipatan kardus). Satu minggu bisa bikin tiga karung. Tiga karung kali empat, cuma Rp 60 ribu sebulan," ujar Siti menjelaskan pendapatannya.

Melipat karton adalah satu-satunya pekerjaan perempuan yang akrab disapa Nenek Mimi ini. Ia mengaku tidak bisa mengharapkan anak cucu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa anaknya tinggal di luar kota dan hanya sesekali berkunjung.

"(Anak) kerjanya ya serabutan. Buat dia saja susah apalagi buat ibu. Kadang ya dikasih 20 ribu, 30 ribu (jika mengunjungi)," ungkap Nenek Mimi.

Sebelum tinggal di Rusunawa Pekasih, Nenek Mimi sempat tinggal di Kali Angle selama 15 tahun. Di Kali Angke, Nenek Mimi sempat bekerja membuat batako dan berhenti ketika dipindah ke rusun.

"Ya kalau rezeki dari Allah pasti ada saja. Kadang siapa saja juga ngasih," kata Nenek Mimi pelan.

Dibantu Jokowi dan Ahok

Ketika di rusun, rumah Nenek Mimi pun sempat akan disegel karena menunggak biaya sewa selama 13 bulan. Tunggakan tersebut mencapai sekitar Rp 3 juta. Ia pun hanya bisa meminta toleransi kepada pengelola rusun agar pelunasan bisa diundur lagi.

Kabar keberadaan Nenek Mimi akhirnya sampai ke telinga Presiden Joko Widodo. Tagihan tersebut lalu dilunasi oleh Jokowi hingga Desember 2017 melalui ajudannya.

"Pengelola rusun bilang ada tamu. Dari mana pak? Ajudannya Pak Jokowi. Bentar saya beresin rumah dulu, tahu-tahu sudah di depan pintu," kata Nenek Mimi.

Belas kasih untuk Nenek Mimi ternyata tidak berhenti di situ. Pada Agustus 2017, kata Nenek Mimi, datang utusan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang membawa sembako. Isinya beras, minyak goreng, gula, ikan kaleng serta uang Rp 500 ribu. Santunan sembako tersebut juga tidak hanya sekali, tapi masih berlanjut setiap bulan hingga kini. - Agen Capsa Online
"Sembakonya setiap bulan, tiap tanggal lima. Dari Pak Ahok," jelas Nenek Mimi.

Disinggung perihal bantuan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Nenek Mimi menjawab belum ada. Ia mengaku pernah bertemu dua kali dengan Anies, dan menurutnya Anies juga mengingat namanya.

"Bapak Anies sudah ke sini, wawancara doang. Ketemu lagi di masjid, sabar ya buk, sabar apanya pak?" tutur Nenek Mimi sambil tertawa.

Permintaan Terakhir

Meski kini Nenek Mimi telah menerima beberapa bantuan, ia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya di Rusun Pesakih. Nenek Mimi berharap ia tidak diusir jika menunggak lagi karena sudah menganggap tetangga sekitar sebagai keluarganya.

"Keinginan saya kalau tutup usia ada gitu yang ngafanin. Yang ngebungkus pulang ke Rahmatullah," terang Nenek Mimi.

Untuk Ahok, Nenek Mimi mengucapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan setiap bulan. Ia berharap Ahok dapat bersabar menjalani hari-hari di jeruji besi.

"Yang sabar-sabar ya Pak. Buat Pak Ahok supaya sehat. Salam dari Bu Siti Bunga Pak dari Blok B Nomor 210," ujar Nenek Mimi.

Nenek Mimi mengaku telah bertemu Ahok empat kali. Dalam setiap perjumpaan, ia selalu berkesempatan untuk bersalaman dengan Ahok. Ahokpun, menurut Nenek Mimi, sampai hafal dengannya.

"Sering ke sini, empat kali salaman empat kali ketemu. Kok Bu Siti Bunga lagi. Iyalah Pak biar seneng bapak ya," kata Nenek Mimi terkekeh mengingat salah satu pertemuannya dengan Ahok.

Nenek Mimi juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang pernah membantunya. Selain itu, ia juga memberi ucapan selamat kepada anak Jokowi, Kahiyang Ayu yang baru saja menikah.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih bapak telah membantu saya. Selamat untuk nikahan putrinya Kahiyang, sekarang lagi di Sumatra," ucap Nenek Mimi. 

728x90
Load disqus comments

0 comments